Minggu, 19 April 2020

Karakteristik Dinamika Kebudayaan

Karakteristik Dinamika Kebudayaan
1. Pengertian Dinamika Kebudayaan
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi susunan lembaga kemasyarakatan, interaksi sosial, dan sebagainya. Begitu luasnya bidang perubahan itu, sehingga perlu ditentukan batasan pengertian perubahan yang dimaksud.
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;
a. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin; Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat itu.
b. Samuel Koenig; Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi itu terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
c. Selo Soemardjan; Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
d. Kingsley Davis; Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
e. William F. Ogburn; Perubahan kebudayaan mencakup unsur material ataupun nonmaterial.
 Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan Karakteristik Dinamika Kebudayaan
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan suatu gejala normal. Perubahan-perubahan yang menjalar dengan cepat dari bagian dunia satu ke dunia lain dalam suatu proses dikenal dengan istilah globalisasi. Faktor-faktor penyebab perubahan kebudayaan ada 2, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yakni faktor berasal dari masyarakat itu sendiri. Adapun faktor eksternal, yaitu faktor berasal dari luar masyarakat.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut;
  • Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
  • Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut;
  • Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
  • Timbulnya peperangan.
  • Kontak dengan masyarakat lain.
2. Mekanisme Dinamika Kebudayaan
a. Discovery, Invention, dan Inovasi
1) Discovery
Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru baik berupa suatu alat baru maupun ide baru. Discovery akan menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu. Contohnya; listrik dan lokomotif.
Seringkali proses discovery sampai ke invention membutuhkan tidak hanya satu pencipta, namun rangkaian dari beberapa pencipta.
Beberapa faktor pendorong bagi penemuan-penemuan baru dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut;
  • Kesadaran dari perorangan adanya kekurangan dalam kebudayaan.
  • Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
  • Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
2) Invention
Penemuan baru (invention) menimbulkan pengaruh yang bermacam-macam di dalam masyarakat. Suatu penemuan baru (invention) dapat menyebabkan perubahan-perubahan dalam bidang lain, seperti: politik, agama, pendidikan, kesenian, adat istiadat, dan sebagainya. Contohnya penemuan radio, TV, dan telepon. Pengaruh penemuan baru dapat digambarkan sebagai berikut (dikutip dari buku Sosiologi suatu Pengantar: Soerjono Soekanto).

3) Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi, yang menyebabkan adanya sistem produksi dan produkproduk baru. Dengan demikian inovasi berkaitan dengan pembaharuan kebudayaan khususnya mengenai unsur-unsur teknologi dan ekonomi. Dalam masyarakat terdapat individu-individu yang
sadar akan adanya berbagai kekurangan itu dalam kebudayaan. Guna memperbaiki kekurangan muncullah penemuan-penemuan baru yang bersifat discovery maupun invention. Keinginan para ahli akan mutu suatu masyarakat juga merupakan dorongan terjadinya penemuan baru. Keinginan untuk mencapai mutu yang tinggi menyebabkan para ahli selalu memperbaiki hasil-hasil karyanya, sehingga tercipta penemuan baru. Usaha untuk mencapai dan menciptakan penemuan baru didorong oleh sistem perangsang, antara lain kehormatan, nama baik, kedudukan tinggi/harta benda.
Sistem inilah yang mendorong penemuan-penemuan baru dalam masyarakat Eropa, Amerika, dan bekas Uni Sovyet. Selain penemuan-penemuan baru dalam unsur-unsur kebudayaan jasmaniah atau kebendaan, terdapat pula penemuan-penemuan baru di bidang rohaniah. Misalnya ideologi baru, aliran kepercayaan yang baru, sistem hukum baru, dan sebagainya. Penemuan baru tersebut oleh Oghburn dan Nimkoff dinamakan social invention. Sosial invention, yaitu penciptaan pengelompokan individu-individu / penciptaan adat istiadat baru dan perlakuan sosial yang baru.
Adapun yang terpenting dari social invention adalah akibat adanya social invention terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang-bidang kehidupan lainnya. Misalnya dengan dikenalkan nasionalisme pada awal abad ke-20 oleh masyarakat terjajah yang pernah mengalami pendidikan Barat, menimbulkan gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik. Gerakan-gerakan itu menimbulkan lembaga kemasyarakatan baru, seperti partai politik dan negara-negara baru.

b. Difusi, Globalisasi, dan Budaya Nasional
1) Difusi
Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada masyarakat luas sampai seluruh umat manusia pada akhirnya. Seluruh umat manusia dapat menikmati kegunaan penemuan baru bagi kemajuan peradaban.
a) Jenis difusi menurut ruang lingkup terjadinya
Menurut ruang lingkup terjadinya difusi ada 2, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Difusi intramasyarakat, yakni difusi yang terjadi pada masyarakat itu sendiri. Adapun difusi antarmasyarakat, yakni difusi yang terjadi antarmasyarakat yang satu dan masyarakat lain.
(1) Difusi Intramasyarakat
Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut;
  • Suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai kegunaan.
  • Ada tidaknya unsur-unsur yang memengaruhi diterima dan ditolaknya unsur-unsur baru.
  • Suatu unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
  • Pemerintah dapat membatasi difusi yang akan diterima.
(2) Difusi Antarmasyarakat
Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut;
  • Adanya kontak dalam masyarakat tersebut.
  • Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat baru tersebut.
  • Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
  • Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru di dunia ini.
  • Paksaan dapat juga digunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
b) Jenis difusi menurut cara berlangsungnya
  • Symbiotic adalah pertemuan antara individu-individu dari satu masyarakat dan individu-individu dari masyarakat lain, tanpa mengubah kebudayaan masing-masing.
  • Penetration pasifigue adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak disengaja serta tanpa paksaan. Prosesnya dapat berjalan secara timbal balik maupun sepihak, misalnya penyebaran agama Hindu dan Islam di Indonesia yang memperkaya kebudayaan Indonesia.
  • Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing dengan cara paksaan. Cara paksaan tersebut dapat berupa penjajahan/peperangan. Negara yang menang memaksakan kebudayaan kepada negara yang kalah. Jepang yang kalah dalam Perang Dunia II terjadi perubahan, yakni masyarakat yang tadinya agraris menjadi industri di bawah Amerika Serikat.
Difusi dan akulturasi memiliki persaman dan perbedaan. Persamaan difusi dan akulturasi adalah masing-masing memiliki kontak. Tanpa kontak tidak mungkin keduanya dapat berlangsung. Adapun perbedaannya yaitu difusi berlangsung dalam keadaan di mana terjadinya suatu kontak tidak perlu ada secara langsung dan berkelanjutan. Misalnya difusi menggunakan tembakau yang tersebar di dunia. Adapun akulturasi memerlukan hubungan dekat, langsung, dan berkesinambungan. Proses difusi melancarkan perubahan karena difusi itu memperkaya unsur-unsur budaya. Suatu difusi yang meliputi jarak yang panjang biasanya terjadi melalui suatu rangkaian pertemuan suatu deret suku-suku bangsa.

2) Globalisasi
Globalisasi adalah proses terbentuknya suatu sistem organisasi dan sistem komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
Menurut Michael Horalombos dan Martin Holborn, globalisasi adalah suatu proses yang di dalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial.

Faktor-faktor yang mempercepat proses globalisasi sebagai berikut;
a) Meningkatnya perdagangan internasional
Sekarang ini hampir semua negara melakukan kontak perdagangan. Meningkatnya kebutuhan banyak negara untuk memasarkan produknya mendorong perdagangan internasional dewasa ini memasuki era baru, yakni era pasar bebas. Era pasar bebas merupakan suatu era di mana batas-batas negara dan peraturan-peraturan masing- masing negara tidak menjadi penghambat dalam perdagangan.

b) Kemajuan sistem komunikasi dan alat perhubungan
Komunikasi modern lewat satelit memudahkan setiap orang berhubungan di negara yang berbeda. Kemajuan alat transportasi yang modern juga memungkinkan orang bepergian dengan cepat dan mudah dari negara satu ke negara lain.

c) Pariwisata
Meningkatnya taraf hidup masyarakat juga mendorong orang melakukan penyegaran hidup melalui kegiatan- kegiatan wisata. Tingginya kebutuhan akan kegiatan wisata, maka peningkatan ekonomi bisa diraih dari sektor pariwisata. Sektor ini yang menyebabkan negaranegara di dunia membuka lebar-lebar batas negaranya bagi wisatawan asing.

Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut;
a) Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan saluran utama globalisasi. Komunikasi elektronik yang cepat dan berkembangnya teknologi percetakan jarak jauh membuat informasi melalui media massa dapat diperoleh dalam hitungan menit bahkan detik.

b) Pariwisata internasional
Dengan perkembangan pariwisata internasional, banyak orang melakukan perjalanan ke negara lain.

c) Migrasi internasional
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Migrasi internasional adalah berpindahnya penduduk dari satu negara ke negara lain. Penyebab migrasi antara lain karena bencana alam, tekanan politik, peperangan atau pekerjaan.

3) Budaya Nasional
Budaya nasional adalah perwujudan rasa, karsa, dan karya bangsa. Wujud budaya nasional, yaitu sebagai berikut;
a) Bahasa
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut;
  • Lambang kebanggaan nasional.
  • Lambang identitas nasional.
  • Alat pemersatu berbagai suku bangsa.
  • Alat penghubung antar daerah dan antarbudaya.
b) Seni berpakaian
Kebaya yang dipakai wanita-wanita Indonesia merupakan salah satu contoh wujud budaya nasional. Penggunaannya tidak terbatas pada suku, kalangan atau golongan tertentu. Jenis lain adalah batik yang membedakan orang Indonesia dan nonIndonesia.

c) Perilaku
Perilaku yang dikenal oleh bangsa asing dari bangsa Indonesia sebagai berikut;
  • Gotong royong.
  • Musyawarah mufakat.
  • Ramah tamah.
  • Toleransi.
c. Akulturasi, Sinkretisme, dan Milanarisme
1) Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda. Hal itu terjadi apabila suatu unsur kebudayaan tertentu dari masyarakat berhadapan dengan unsur kebudayaan dari masyarakat lain, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan penerima. Misalnya kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali menjadi kebudayaan Hindu Bali. Unsur kebudayan Bali tidak hilang walaupun dimasuki oleh budaya Hindu.

2) Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu proses terjadinya pertemuan dua buah kebudayaan dan tidak menghilangkan jati diri masing-masing. Sinkretisme berbeda dengan akulturasi. Bedanya, sinkretisme tidak menghasilkan kebudayaan baru, tetapi kebudayaan lama mengalami penyesuaian.

3) Milanarisme
Milanarisme/mesianisme adalah suatu gerakan rakyat yang timbul atas kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan/kesengsaraan. Contoh: Gerakan Ratu Adil

d. Adaptasi
Adaptasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan sesuai dengan lingkungan. Macam-macam proses adaptasi sebagai berikut;
1) Adaptasi Evolusioner
Adaptasi Evolusioner adalah perubahan kebudayaan dalam masyarakat yang berlangsung lama dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

2) Evolusi Konvergensi
Evolusi konvergensi adalah berkembangnya adaptasi dalam kondisi lingkungan yang sama oleh bangsabangsa dengan latar belakang kebudayaan yang sangat berbeda.

3) Evolusi Paralel
Hampir sama dengan evolusi konvergensi. Bedanya adalah berkembangnya adaptasi dalam lingkungan yang sama dan dengan latar belakang kebudayan yang agak sama pula.

4) Daerah Kebudayaan
Daerah kebudayaan atau culture area merupakan suatu gabungan yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi terhadap suku-suku bangsa yang memiliki kebudayaan dari beberapa unsur yang sama dan arti yang menyolok.

5) Pola Adaptasi Kebudayaan
Pola adaptasi kebudayaan merupakan suatu pola adaptasi masyarakat agar mampu hidup dan menjaga kelangsungan keberadaannya sesuai dengan situasi dan kondisi suatu daerah tertentu. Adaptasi tersebut dilakukan masyarakat Indonesia melalui tahapan sebagai berikut;
  • Berburu dan meramu.
  • Menangkap ikan.
  • Bercocok tanam secara sederhana.
  • Beternak.
  • Bercocok tanam dengan irigasi.
e. Pembangunan dan Modernisasi
1) Pembangunan
Pembangunan adalah usaha terencana dan terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial budaya sebagai pendukung keberhasilan dan menghasilkan perubahan sosial budaya. Berdasarkan batasan itu pembangunan dapat diartikan sebagai perubahan yang dikehendaki dan direncanakan. Pembangunan merupakan proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu perencanaan sosial (social planning), juga didasarkan oleh pengertian tentang hubungan manusia dengan alam sekitar, hubungan golongan dengan golongan dalam masyarakat dan budaya.

2) Modernisasi
Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaan dari masyarakat dan kebudayaan tradisional ke masyarakat dan kebudayaan modern dalam seluruh aspek kehidupan. Proses modernisasi mencakup proses yang sangat
luas dan kadang-kadang tidak dapat diterapkan batasbatasnya secara mutlak. Di suatu daerah, modernisasi merupakan perubahan bentuk sosial-budaya yang terarah (directed planning), yang didasarkan pada perencanaan sosial (social planning). Dalam perubahan ini sering terjadi disorganisasi, yakni memudarkan / melemahkan norma-norma dan nilai-nilai lama dalam masyarakat.

3. Konsekuensi dari Mekanisme Dinamika Kebudayaan
a. Discovery, Invention, dan Inovasi
1) Discovery dan Invention
  • Perubahan budaya berlangsung cepat dan merangsang penemuan-penemuan yang lain.
  • Belum diterima masyarakat apabila tidak sesuai kebutuhan.
2) Inovasi
  • Teknologi makin maju serta mendatangkan kesejahteraan masyarakat dalam pemakaian suatu alat.
  • Sebaiknya makin maju suatu teknologi, maka makin canggih juga tingkat suatu masyarakat.
b. Difusi, Globalisasi, dan Budaya Nasional
1) Difusi
  • Selalu ingin mengadakan kontak dengan luar negeri.
  • Terjadinya perubahan masyarakat baik dalam kelompok kecil maupun besar.
  • Yang tidak memiliki kontak dengan dunia luar cenderung sulit mengatasi perubahan.
2) Globalisasi
  • Terjadinya kejutan budaya (culture shock).
  • Terjadinya ketimpangan budaya (culture lag).
c. Akulturasi, Sinkretisme, dan Milanarisme
  • Bisa terjadi sedikit mengalami perubahan (subsitusi).
  • Membentuk sistem baru yang berarti.
  • Dapat terjadi atau juga tidak terjadi perubahan (audisi).
  • Dapat memudarkan bahkan menghilangkan suatu unsur budaya yang berarti (dekulturasi).
  • Dapat terjadi penolakan.
d. Adaptasi
  • Dapat mengubah lingkungan.
  • Dapat mempertahankan hidup.
e. Pembangunan dan Modernisasi
1) Pembangunan
  • Ilmu pengetahuan terbukti dapat mendorong masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik.
  • Suatu nilai dalam masyarakat dapat menemukan cipta, rasa, dan karsa manusia, berguna atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, dan religius atau sekuler.
  • Terjadi perubahan dalam etos masyarakat yang tampak pada tingkah laku dan kegemaran-kegemaran warga masyarakat.
2) Modernisasi
  • Masuknya budaya asing yang tidak cocok dengan tradisi yang ada.
  • Banyak orang bergaya hidup kebarat-baratan (westernisasi).
Demikianlah ulasan mengenai "Karakteristik Dinamika Kebudayaan", yang pada kesempatan yang baik ini dapat dibahas disini. Semoga ulasan di atas bermanfaat. Cukup sekian dan sampai jumpa!!!
*Rajinlah belajar, demi Bangsa dan Negaramu!!!