Radiator menjadi komponen terpenting pada sistem pendingin mesin. Dari radiatorlah kita bisa memastikan bahwa kondisi sistem pendingin mesin dalam keadaan baik dan siap digunakan.
Ya, proses pendinginan suhu pada mesin mobil ini terjadi di dalam radiator. Air bersuhu panas di dalam mesin dimasukkan kedalam radiator untuk kemudian di dinginkan suhunya melalui kisi-kisi radiator yang diberi hembusan angin melalu kipas radiator. Setelah suhu air menurun, air radiator akan kembali disirkulasikan masuk kedalam mesin dan begitu seterusnya.
Untuk memastikan kondisi radiator dalam keadaan baik dan siap digunakan, tentu kita perlu mengecek radiator mobil secara rutin. Lantas apa saja sih hal-hal yang diperlukan saat mengecek radiator mobil ini ?
Pada artikel berikut, ombro akan menginformasikan tips dan cara mengecek radiator mobil. Berikut cara mengecek radiator mobil.
Langkah pertama untuk mengecek radiator mobil adalah dengan memeriksa kondisi tutup radiator. Hal ini dikarenakan tutup radiator memiliki peran dan fungsi penting untuk mengatur tekanan yang terjadi dalam sistem pendingin mesin mobil. Jika tutup radiator rusak umumnya bisa menjadi penyebab air radiator berkurang reservoir penuh
Periksalah pada bagian valve/katup terutama terhadap kondisi karet-karetnya. Perhatikan karet tersebut apakah sudah keras dan rusak atau masih kenyal dan lentur? Jika kondisinya sudah keras dan terlihat ada kerusakan, sebaiknya lakukan penggantian tutup radiator dengan ukuran dan bentuk yang sama. Baca juga: Fungsi dan cara kerja tutup radiator
Jika memungkinkan, gunakan radiator pressure tester untuk memeriksa kemampuan tutup radiator terhadap tekanan yang diberikan guna memastikan pegas pada katup masih bagus atau sudah lemah saat menahan tekanan.
Periksa kondisi air radiator beserta kondisi radiator dibagian dalamnya. Lihatlah kondisinya melalui lubang tempat tutup radiator dipasang. Perhatikan warna air radiator serta permukaan bagian dalam dari kisi-kisi radiator.
Air radiator yang baik warnanya akan sesuai dengan warna coolant yang digunakan, jika tampak kotor, keruh, berwarna coklat, dan berlumpur, ini menandakan kondisi air radiator dan bagian dalam radiator sudah kotor dan perlu dikuras.
Perhatikan pada leher tempat tutup radiator dipasang. Disana terdapat pipa yang terhubung dengan selang menuju ke reservoir tank radiator. Pastikan kondisi pipa tidak retak atau patah.
Kondisi pipa selang sambungan rerservoir yang rusak dapat menyebabkan kebocoran air radiator.
Perhatikan secara visual pada bagian upper tank radiator. Pastikan upper tank dalam kondisi yang bagus. Tidak terdapat retakan pada permukaannya serta tidak tampak rembesan air radiator disekelilingnya.
Jika di temukan retak-retak atau pada upper tank sudah tampak kerak-kerak bekas rembesan air radiator, sebaiknya segera lakukan perbaikan pada radiator untuk menghindari upper tank pecah sewaktu-waktu.
Baca juga :
Untuk memeriksa kondisi kisi-kisi radiator saat terpasang dikendaraan memang cukup sulit, perhatikan saja secara visual pada kisi-kisi radiator. Jika ditemukan kondisi kisi-kisi radiator cacat, rusak atau rembes, sebaiknya segera lakukan perbaikan radiator secara menyeluruh.
Selain itu perhatikan juga kebersihan pada kisi-kisi radiator. Jika kisi-kisi radiator tertutup kotoran, debu yang tebal atau lumpur, sebaiknya bersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan.
Kotoran yang menempel pada kisi-kisi radiator akan menghambat proses pendinginan air radiator.
Pastikan bagian lower tank dan tutup baut penguras air radiator dalam kondisi baik dan tidak terdapat retak ataupun rembesan bekas air radiator. Pemeriksaan lower tank ini memang cukup sulit dilakukan karena posisinya yang terletak di bagian bawah. Cukup pastikan jika lower tank dalam kondisi tidak ada rembesan air radiator.
Periksa sambungan selang radiator, apakah klemnya sudah mengikat dengan rapat, tidak terdapat rembesan air, atau kondisi pipa sudah mulai retak? Selain itu periksa juga kondisi selang radiator dengan cara menekan selang tersebut dengan tangan. Saat ditekan, apakah selang masih dalam kondisi lentur dan baik, atau sudah keras ?
Jika saat ditekan selang sudah keras, ini menandakan bahwa selang radiator sudah perlu diganti karena sudah keras dan umumnya bagian dalamnya sudah retak-retak.
Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk mengecek radiator mobil ini adalah dengan melakukan pressure test dengan radiator pressure test. Pemeriksaan tekanan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pendingin mesin secara keseluruhan. Apakah dalam kondisi baik atau berpotensi muncul kebocoran air radiator.
Dengan radiator pressure test ini kita dapat memberikan tekanan yang sesuai seperti saat sistem pendingin mesin bekerja. Periksa pada seluruh bagian-bagian sambungan air radiator beserta komponennya seperti selang by pass, waterpipe, waterpump, kepala silinder hingga blok mesin. Dengan begitu kita dapat dengan mudah memeriksa potensi kebocoran air radiator yang mungkin terjadi.
Jika tidak terdapat kebocoran air radiator, maka bisa dipastikan radiator dan seluruh sistem pendingin mesin masih dalam keadaaan baik dan siap digunakan.
Demikianlah artikel tentang cara mengecek radiator mobil ini bisa ombro sampaikan smoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara
Ya, proses pendinginan suhu pada mesin mobil ini terjadi di dalam radiator. Air bersuhu panas di dalam mesin dimasukkan kedalam radiator untuk kemudian di dinginkan suhunya melalui kisi-kisi radiator yang diberi hembusan angin melalu kipas radiator. Setelah suhu air menurun, air radiator akan kembali disirkulasikan masuk kedalam mesin dan begitu seterusnya.
Untuk memastikan kondisi radiator dalam keadaan baik dan siap digunakan, tentu kita perlu mengecek radiator mobil secara rutin. Lantas apa saja sih hal-hal yang diperlukan saat mengecek radiator mobil ini ?
Pada artikel berikut, ombro akan menginformasikan tips dan cara mengecek radiator mobil. Berikut cara mengecek radiator mobil.
1. Periksa Kondisi Tutup Radiator
Langkah pertama untuk mengecek radiator mobil adalah dengan memeriksa kondisi tutup radiator. Hal ini dikarenakan tutup radiator memiliki peran dan fungsi penting untuk mengatur tekanan yang terjadi dalam sistem pendingin mesin mobil. Jika tutup radiator rusak umumnya bisa menjadi penyebab air radiator berkurang reservoir penuh
Periksalah pada bagian valve/katup terutama terhadap kondisi karet-karetnya. Perhatikan karet tersebut apakah sudah keras dan rusak atau masih kenyal dan lentur? Jika kondisinya sudah keras dan terlihat ada kerusakan, sebaiknya lakukan penggantian tutup radiator dengan ukuran dan bentuk yang sama. Baca juga: Fungsi dan cara kerja tutup radiator
Jika memungkinkan, gunakan radiator pressure tester untuk memeriksa kemampuan tutup radiator terhadap tekanan yang diberikan guna memastikan pegas pada katup masih bagus atau sudah lemah saat menahan tekanan.
2. Periksa kondisi air radiator dan bagian dalam radiator
Periksa kondisi air radiator beserta kondisi radiator dibagian dalamnya. Lihatlah kondisinya melalui lubang tempat tutup radiator dipasang. Perhatikan warna air radiator serta permukaan bagian dalam dari kisi-kisi radiator.
Air radiator yang baik warnanya akan sesuai dengan warna coolant yang digunakan, jika tampak kotor, keruh, berwarna coklat, dan berlumpur, ini menandakan kondisi air radiator dan bagian dalam radiator sudah kotor dan perlu dikuras.
3. Cek pipa untuk selang ke reservoir tank
Perhatikan pada leher tempat tutup radiator dipasang. Disana terdapat pipa yang terhubung dengan selang menuju ke reservoir tank radiator. Pastikan kondisi pipa tidak retak atau patah.
Kondisi pipa selang sambungan rerservoir yang rusak dapat menyebabkan kebocoran air radiator.
4. Periksa kondisi fisik pada upper tank
Perhatikan secara visual pada bagian upper tank radiator. Pastikan upper tank dalam kondisi yang bagus. Tidak terdapat retakan pada permukaannya serta tidak tampak rembesan air radiator disekelilingnya.
Jika di temukan retak-retak atau pada upper tank sudah tampak kerak-kerak bekas rembesan air radiator, sebaiknya segera lakukan perbaikan pada radiator untuk menghindari upper tank pecah sewaktu-waktu.
Baca juga :
5. Periksa kondisi kisi-kisi radiator.
Untuk memeriksa kondisi kisi-kisi radiator saat terpasang dikendaraan memang cukup sulit, perhatikan saja secara visual pada kisi-kisi radiator. Jika ditemukan kondisi kisi-kisi radiator cacat, rusak atau rembes, sebaiknya segera lakukan perbaikan radiator secara menyeluruh.
Selain itu perhatikan juga kebersihan pada kisi-kisi radiator. Jika kisi-kisi radiator tertutup kotoran, debu yang tebal atau lumpur, sebaiknya bersihkan dengan menyemprotkan air bertekanan.
Kotoran yang menempel pada kisi-kisi radiator akan menghambat proses pendinginan air radiator.
6. Periksa pada pada lower tank dan tutup baut penguras air radiator
Pastikan bagian lower tank dan tutup baut penguras air radiator dalam kondisi baik dan tidak terdapat retak ataupun rembesan bekas air radiator. Pemeriksaan lower tank ini memang cukup sulit dilakukan karena posisinya yang terletak di bagian bawah. Cukup pastikan jika lower tank dalam kondisi tidak ada rembesan air radiator.
7. Periksa sambungan selang radiator beserta selangnya
Periksa sambungan selang radiator, apakah klemnya sudah mengikat dengan rapat, tidak terdapat rembesan air, atau kondisi pipa sudah mulai retak? Selain itu periksa juga kondisi selang radiator dengan cara menekan selang tersebut dengan tangan. Saat ditekan, apakah selang masih dalam kondisi lentur dan baik, atau sudah keras ?
Jika saat ditekan selang sudah keras, ini menandakan bahwa selang radiator sudah perlu diganti karena sudah keras dan umumnya bagian dalamnya sudah retak-retak.
8. Lakukan pressure test dengan radiator pressure tester
Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk mengecek radiator mobil ini adalah dengan melakukan pressure test dengan radiator pressure test. Pemeriksaan tekanan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pendingin mesin secara keseluruhan. Apakah dalam kondisi baik atau berpotensi muncul kebocoran air radiator.
Dengan radiator pressure test ini kita dapat memberikan tekanan yang sesuai seperti saat sistem pendingin mesin bekerja. Periksa pada seluruh bagian-bagian sambungan air radiator beserta komponennya seperti selang by pass, waterpipe, waterpump, kepala silinder hingga blok mesin. Dengan begitu kita dapat dengan mudah memeriksa potensi kebocoran air radiator yang mungkin terjadi.
Jika tidak terdapat kebocoran air radiator, maka bisa dipastikan radiator dan seluruh sistem pendingin mesin masih dalam keadaaan baik dan siap digunakan.
Demikianlah artikel tentang cara mengecek radiator mobil ini bisa ombro sampaikan smoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara